The Cranberries yang diketuai oleh wanita ini, Dolores, sememangnya agak berbeza dan unik dengan kumpulan Barat yang lain yang juga diketuai oleh wanita seperti Black Eyed Peas, Evanessance, Paramore (yang ni saja saya tau).
Anehnya lagu ‘Zombie ini kedengaran selalu sangat sewaktu zaman kecil dahulu. Saya ingat saya takut dengan lagu ini (ingatkan pasal hantu) disebabkan eyah eh eyah eh, tanpa memahami apapun makna lagu itu sebenarnya. Rupanya, lagu ini menyuarakan penindasan kanak-kanak. Sepadan dengan klip video muziknya, ada warna tertentu yang mewakili perlambangan lagu ini; warna perak yang mewakili jeritan kanak-kanak, warna emas yang dicurahi pada Dolores (penyanyi utama), dan hitam-putih yang menggambarkan kesengsaraan dan kepedihan kanak-kanak dan keluarga yang ditindas. Gabungan warna emas dan perak ini adalah untuk menggambarkan ianya adalah sesuatu cantik yang dipandang dan diambil beratkan oleh manusia. Ibaratnya, kita manusia ini cenderung hanya untuk mengambil sesuatu yang senang untuk kita; tak pedulikan orang lain.
Kemudian, lagu “Dreaming my dreams” adalah lagu yang hasil daripada cinta kepada suaminya, kekasih dan teman, Don Burton. Kiranya inilah lagu love-at long-last waltz-the kind of song that might be well played at the dance of wedding. Gitu. Dengan nada yang mendayu dan perlahan lagu ini benar-benar menghanyutkan perasaan orang yang bercinta, antara liriknya; all the things you said to me today, changed my perspective in every way. Sungguhlah betapa cinta mampu mengubah kita dari segala segi sebenarnya. Ada satu lagi yang senada dengan lagu ini, iaitu lagu Dreams, yang menjadi hit dan top sehinggakan Faye Wong menyanyikan lagu versi dalam Bahasa Cina dan Lee Ba Da dalam versi Bahasa Korea. Lagu ini mengisahkan cinta pertama yang membawa maksud bahawa cinta bukan saja mampu merubah perspektif, bahkan hidup kita sekaligus.
Oh, my life is changing every day
Every possible way
In my dreams, it’s never quite as it seems
It’s never quite as it seemsI know I felt like this before
But now I’m feeling it even more
Because it came from you
Tapi walaubagaimanapun, tegas Dolores, “we don’t write songs like I love you and let’s get married, our topics are varied -social, personal, family, just about so many different things. They were not stupid.”
Contohnya lagu The Cranberries yang terang-terang menyentuh mengenai keamanan dunia dan kebobrokan manusia, macam lagu Icicle Melt yang katanya inspirasi dari pembunuhan Jamie Bulger yang berusia dua tahun yang diculik, diseksa oleh kanak-kanak berusia 10 tahun. Kisah tragis dalam sejarah Britain ini boleh dibaca di sini https://amazingnara.com/kisah-pembunuhan-kanak-kanak-dua-tahun-james-bulger-di-britain-pada-1993-pt-1/.
How could you hurt a child
How could you hurt a child
Now does this make you satisfied, satisfied, satisfied
I don’t know what’s
Happening to people today
Atau War Child,
War child
Victim of political pride
Plant the seed, territorial greed
Mind, the war child
We should mind, the war child
Menarik minat saya adalah lagu Ode to My Family, tentang sisi kebaikan dan apresiasi kepada keluarga, menurut Dolores “is about Dolores sudden success and subsequent yearning to return to her simple childhood.” Saya paling terkesan dengan lirik ini entah kenapa dan membuatkan kita rasa sepertinya hidup ini begitulah, kita ambil sajalah sebanyak mana yang mampu, nak kehendak apa yang dimau tentunya tak dapat. Terima seadanya. Begitulah hidup ini.
Unhappiness, where’s when I was young
And we didn’t give a damn
‘Cause we were raised
To see life as a fun and take it if we can
My mother, my mother she’d hold me
Did she hold me, when I was out there
My father, my father, he liked me
Oh he liked me, does anyone care?
Bagi saya lagu yang baik bukan saja mengingatkan kita kepada Tuhan, tetapi membuatkan kita juga ‘cakna’ sekaligus merefleksi, merenung-renung perihal semasa. Hidup ini memangnya bukan untuk seputar diri kita, lagu tentang cinta kepada pasangan saja, tetapi cinta pada sejagat juga.
Rujukan:
Randi Reisfeld. 1996. This is the Sound: The Best of Alternative Rock. New York: Aladdin Paperbacks.